Sabtu, 24 Oktober 2015

KANGEN BAPAK IBU


Malam sudah hampir usai. Sedang aku masih berdiam. Menidurkan badanku yang mengaduh di sofa coklat. Bayang-bayang masa lalu berkejaran di kepala. Raut dua orang yang paling kusayangi saat ini melintas. Lalu Ada dua wajah yang memantul. Wajah yang lama tak kulihat bertahun-tahun. Dulu, salah satu dari pemilik wajah itu selalu mendekapku erat bila aku sakit. Memijiti badanku sampai aku terlelap. Ah, sementara pemilik wajah yang satunya memberiku permen agar mulutku tidak pahit. Aku selalu mengigau karena suhu tubuhku yang panas. Itu memori yang tak akan pernah terulang. Namun, malam ini tiba-tiba menggenangi ingatanku. Menyeretku dalam kesedihan mendalam. menghanyutkan aku dalam banjir air mata. Pak, Bu, aku kangen kalian.

Cirebon, 22 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar