kau pernah taburkan benih luka lewat kata
cemburu buta pada puisi cinta yang kueja
kauhadirkan berjuta kunang
di hamparan dada yang merekah
kauusap peluh keringat kala kuterbaring layu
merawat hari-hariku di ranjang bisu
kau pun mengundang gumpalan awan di hatiku
membentuk gundukan kristal di sudut mataku
sayang, apa pun itu
terima kasih kau masih di sisiku
aku selalu mencintaimu
di antara tawa dan tangisku
di hamparan dada yang merekah
kauusap peluh keringat kala kuterbaring layu
merawat hari-hariku di ranjang bisu
kau pun mengundang gumpalan awan di hatiku
membentuk gundukan kristal di sudut mataku
sayang, apa pun itu
terima kasih kau masih di sisiku
aku selalu mencintaimu
di antara tawa dan tangisku
Cirebon, 23 November
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar