Selasa, 03 Februari 2015

UNTUK DUA ORANG YANG KUSAYANGI

05  Nopember 2013

Hari ini aku online hanya untuk mengaduh. Ya, mengaduh dengan derai air mata. Kakak hancur, benar-benar hancur. Akhirnya kini kau pun meninggalkan kakak dengan cara yang menyakitkan. Tanpa pamit, hanya meninggalkan selembar kertas. Ah, hanya doa yang mampu kakak kirimkan menemani langkahmu. Adikku, kakak masih tetap sayang kamu dengan segala luka yang kautinggalkan untuk kakak. Maafkan kakak, membuatmu harus menonton adegan-adegan itu.

Kau bahkan tak berusaha mendamaikan hatiku dengan sentuhan kecil atau apa pun. Lalu, ke siapa aku harus mengaduh? sedang aku sungguh lelah menangis seharian. Hanya pada-Mu Tuhan, buat aku tak sadar satu hari ini saja agar aku tak memikirkan apa yang terjadi di tahun baru Hijriyah ini

13 Desember 2013
Saat penyakitku kambuh di ruang tamu kemarin sore, mampuku hanya membaringkan tubuh di sofa. Ah, putri kecilku berlari ke dapur mengambilkan air putih di gelas plastik kesayangannya. "Ini untuk Mama," ucapnya. Aku menerimanya walau dengan tangan kaku dan meminumnya. Tak mungkin aku menolak, tapi air tumpah dengan gelasnya dan membasahi lantai. Dengan sigap dia berlari ke dapur dan mengambil lap lantai. Tangan mungilnya sigap membersihkan lantai.
Aku masih dibuat takjub. Sampai dia selesai membersihkan lantai dan menyimpan lap lantai ke dapur. Setelahnya, dia masih menambah takjubku, berlari ke kamar mengambil selimut dan bantal.
Subhanallah! dia baru ulang tahun ke 3 tahun beberapa minggu lalu. Namun, apa yang dilakukannya membuatku terharu.
Mama akan berjuang demi kamu, Sayang dan kakakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar