Menatap gerimis di bingkai
jendela
Ada kerinduan yang mencair
Kabut tipis menebar
Dingin menyergap
Kupu-kupu hitam terbang menembus jendela
Menghampiri dan berkata, "Bolehkah aku berteduh?"
Ada kerinduan yang mencair
Kabut tipis menebar
Dingin menyergap
Kupu-kupu hitam terbang menembus jendela
Menghampiri dan berkata, "Bolehkah aku berteduh?"
Aku tersenyum menyambutnya
Kupu-kupu hitam hinggap di pelupuk tanganku
Kupu-kupu hitam hinggap di pelupuk tanganku
Berjalan ‘ku menyusuri
pematang
Sisa hujan yang bergelayutan di ujung daun-daun padi
Dan terhampar sepanjang rerimputan liar pinggir pematang
Awan kelabu mulai sirna
kabut menipis mulai hilang
Menghirup aroma hujan yang menyegarkan
Sisa hujan yang bergelayutan di ujung daun-daun padi
Dan terhampar sepanjang rerimputan liar pinggir pematang
Awan kelabu mulai sirna
kabut menipis mulai hilang
Menghirup aroma hujan yang menyegarkan
Angin membelai lembut wajahku
Anganku berlompatan
Kerling mata yang indah
Bergulir ke arahku
Semerbak angin menerpanya
Sontak anak-anak rambutnya berhamburan tak beratur
Bergulir ke arahku
Semerbak angin menerpanya
Sontak anak-anak rambutnya berhamburan tak beratur
Aku terpaku
wajah putih semburat
merah itu
dengan mata berbinar
yang menusuk jantungku
dengan mata berbinar
yang menusuk jantungku
Aku meleleh
Bagaikan lilin yang terbakar
Hanya tertuju di satu cahaya.
Bagaikan lilin yang terbakar
Hanya tertuju di satu cahaya.
dan cahaya itu
adalah kilat matanya
kataku, duh, kau telah menghipnotisku
tunggu, ijinkan kubaca debar hatimu
di sana
adalah kilat matanya
kataku, duh, kau telah menghipnotisku
tunggu, ijinkan kubaca debar hatimu
di sana
Dalam sekerjap
pandangmu
kuulurkan tangan menyambutmu
merasakan genggaman tanganmu
kuulurkan tangan menyambutmu
merasakan genggaman tanganmu
Adakah tautan untuk
menyatukan hati kita?
Menabur bunga-bunga cinta
Menghujaninya dengan kesetiaan
Aku ingin melihat hujan bersama
Atau diguyur hujan bersamamu
Dan aku berucap " I Love Rain ... I Love You
Menabur bunga-bunga cinta
Menghujaninya dengan kesetiaan
Aku ingin melihat hujan bersama
Atau diguyur hujan bersamamu
Dan aku berucap " I Love Rain ... I Love You
Ah, bibirmu membisu
tak mampu kauukir aksara
lalu katamu
tak mampu kauukir aksara
lalu katamu
kau terlambat
telah kuputuskan menerima dia
sahabatmu
tapi ingatlah aku
akan selalu datang seiring hujan
yang mengguyur tubuhmu
telah kuputuskan menerima dia
sahabatmu
tapi ingatlah aku
akan selalu datang seiring hujan
yang mengguyur tubuhmu
Hatiku membiru dengan
setumpuk pilu
aku akan mengingatmu di
rintik hujan yang turun
Mengukir senyummu di singgasana memori terindahku
Hujan, aku mencintaimu
Mengukir senyummu di singgasana memori terindahku
Hujan, aku mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar