Senin, 02 Februari 2015

PUISI KOLABORASI AKU DAN JANG SHAN

Ini cerita yang sudah cukup lama. Aku bahkan sudah tidak mengingatnya. Ketika itu aku masih aktif di sebuah grup kepenulisan. Secara tiba-tiba dan terjadi begitu saja terciptalah bait-bait puisi ini. Kolaborasi Jang Shan dan aku. Masih mengenai hujan dan juga cinta. Waktu itu pernah aku posting di FB yang saat ini akunnya sudah tidak aktif. Jadi, aku melupakan judulnya. Ya, sakit ternyata bisa membuat saraf-saraf ingatanku melemah. Namun, aku masih tetap ingin membagi senyum. Walau mungkin puisi ini dengan ending sedih.


Menatap gerimis di bingkai jendela
Ada kerinduan yang mencair
Kabut tipis menebar
Dingin menyergap
Kupu-kupu hitam terbang menembus jendela
Menghampiri dan berkata, "Bolehkah aku berteduh?"
Aku tersenyum menyambutnya
Kupu-kupu hitam hinggap di pelupuk tanganku

Berjalan ‘ku menyusuri pematang
Sisa hujan yang bergelayutan di ujung daun-daun padi
Dan terhampar sepanjang rerimputan liar pinggir pematang
Awan kelabu mulai sirna
kabut menipis mulai hilang
Menghirup aroma hujan yang menyegarkan

Angin membelai lembut wajahku
Anganku berlompatan
Kerling mata yang indah
Bergulir ke arahku
Semerbak angin menerpanya
Sontak anak-anak rambutnya berhamburan tak beratur

Aku terpaku
wajah putih semburat merah itu
dengan mata berbinar
yang menusuk jantungku

Aku meleleh
Bagaikan lilin yang terbakar
Hanya tertuju di satu cahaya.
dan cahaya itu
adalah kilat matanya
kataku, duh, kau telah menghipnotisku
tunggu, ijinkan kubaca debar hatimu
di sana

Dalam sekerjap pandangmu
kuulurkan tangan menyambutmu
merasakan genggaman tanganmu
Adakah tautan untuk menyatukan hati kita?
Menabur bunga-bunga cinta
Menghujaninya dengan kesetiaan
Aku ingin melihat hujan bersama
Atau diguyur hujan bersamamu
Dan aku berucap " I Love Rain ... I Love You

Ah, bibirmu membisu
tak mampu kauukir aksara
lalu katamu
kau terlambat
telah kuputuskan menerima dia
sahabatmu
tapi ingatlah aku
akan selalu datang seiring hujan
yang mengguyur tubuhmu

Hatiku membiru dengan setumpuk pilu

aku akan mengingatmu di rintik hujan yang turun
Mengukir senyummu di singgasana memori terindahku
Hujan,  aku mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar