18 FEBRUARI
di dini hari nan hening
kala fajar mulai menyingsing
embun basah menyimpan bening
udara berkabut belumlah mengering
kala fajar mulai menyingsing
embun basah menyimpan bening
udara berkabut belumlah mengering
lembaran pagi
mulai dibuka
dengan melangitkan doa-doa
menabur sebanyak asa
hanya padaMu, Sang Maha Kuasa
dengan melangitkan doa-doa
menabur sebanyak asa
hanya padaMu, Sang Maha Kuasa
agar
langkah kaki makin tegap kuat
agar jiwa raga penuh terisi semangat
dalam dekapan ridhoMu
dalam pelukan kasih sayangMu
agar jiwa raga penuh terisi semangat
dalam dekapan ridhoMu
dalam pelukan kasih sayangMu
* * *
Jakarta, 18 Februari 2015
Jakarta, 18 Februari 2015
Selamat
ulang tahun, Mbak Menning Alamsyah
Semoga hari ini lebih baik daripada kemarin
Semoga hari ini lebih baik daripada kemarin
Aku selalu terharu
dengan puisimu, Mbak Ratna, ini untukmu:
UNTUKMU, MBAKKU
Engkau sahabat yang
masih saja setia memberi puisi dan doa-doa di ulang tahunku, Mbak. Waktu memang
terus berjalan. Kau juga telah berpindah tempat, tapi perasaan kita yang
menyatu selalu mengingatkan bahwa ada rindu yang masih mendekap antara kau dan
aku.
Aku percaya kita akan
bertemu lagi, entah di sudut mana. Seperti doa-doa yang selalu kaukirim untukku
aku pun memohon hal yang sama untukmu. Ah, aku sudah kehilangan kata, Mbak. Tak
lagi pandai merangkai diksi. Ini hanya ungkapan terima kasih.
Semoga persahabatan
kita ini abadi, kalaupun harus terpisah itu karena maut saja.
Cirebon, 18 Februari
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar