Selasa, 17 Februari 2015

ANTARA AKU DAN MBAK RATNA

18 FEBRUARI
di dini hari nan hening
kala fajar mulai menyingsing
embun basah menyimpan bening
udara berkabut belumlah mengering
lembaran pagi mulai dibuka
dengan melangitkan doa-doa
menabur sebanyak asa
hanya padaMu, Sang Maha Kuasa
agar langkah kaki makin tegap kuat
agar jiwa raga penuh terisi semangat
dalam dekapan ridhoMu
dalam pelukan kasih sayangMu
* * *
Jakarta, 18 Februari 2015
Selamat ulang tahun, Mbak Menning Alamsyah
Semoga hari ini lebih baik daripada kemarin

Aku selalu terharu dengan puisimu, Mbak Ratna, ini untukmu:

UNTUKMU, MBAKKU

Engkau sahabat yang masih saja setia memberi puisi dan doa-doa di ulang tahunku, Mbak. Waktu memang terus berjalan. Kau juga telah berpindah tempat, tapi perasaan kita yang menyatu selalu mengingatkan bahwa ada rindu yang masih mendekap antara kau dan aku.

Aku percaya kita akan bertemu lagi, entah di sudut mana. Seperti doa-doa yang selalu kaukirim untukku aku pun memohon hal yang sama untukmu. Ah, aku sudah kehilangan kata, Mbak. Tak lagi pandai merangkai diksi. Ini hanya ungkapan terima kasih.

Semoga persahabatan kita ini abadi, kalaupun harus terpisah itu karena maut saja.


Cirebon, 18 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar