Selasa, 08 Januari 2013

Puisi di Media Online


puisi ini juga telah dimuat Radar seni di : http://radarseni.com/2013/01/06/puisi-menning-alamsyah-2/


KAU DAN AKU MASIH BERSAMA DEMI MEREKA UNTUK SENYUM REKAHNYA DAN UNTUK MAMA


(I) KAU DAN AKU
tahun telah berganti dan aku masih bersamamu
seperti air mata ini yang tak pernah kering
mengaliri luka di sekujur raga
yang kautanam benih-benih nestapa

sementara kau masih mendekapnya mesra di rumah kita
dan kau tetap mendewakannya
terbang mengawang penuh canda

ah, tak perlu kupetik harapan
karena telah busuk tersiram hujan air mata
dan aku masih tetap sama
menikmati melodi sayatan perih di dada
menatap kau menggelepar dalam cumbunya
sekarang, nanti, dan mungkin selamanya

(II) MASIH BERSAMA
hujan mulai mereda
seiring tangisku yang terhenti paksa
dan aku masih mengeja lara
menguntai letih di kertas putih
bersama puisi

pernahkah kaurasa
kita telah terjebak dalam rumah duka
yang pengap tak bercahaya?
ah, entahlah
nyatanya walau lelah
aku masih di sini
memegang erat tanganmu
hingga kini

(III) DEMI MEREKA
di liku takdir
aku terdiam gamang
menatap dua arah

katamu kau tak akan meninggalkannya
dia segalanya bagimu
dan aku hanya membisu

bukan aku tak mampu
hidup tanpamu
tapi dua hati tak berdosa
memaksaku menerima kau dan dia

kubiarkan kaukoyak lembar harapan
bersisa remah-remah luka bernanah
aku tak berdaya
di sampingmu kutahan selaksa lara
dengan senyuman indah

(IV) UNTUK SENYUM REKAHNYA
aku tetap bertahan
walau perih menguliti hati
dan aku masih percaya
tak ada yang sia-sia

kan kusiapkan jubah perkasa
tuk halau rajam sembilumu
hingga tak kurasa
walau tetes darah air mata
menggenang di sudut rumah

tak kubiarkan
dua pasang mata membasah
menatapku tenggelam
dalam lautan nestapa
kan kuhadiahkan senyum rekah
di sepanjang harinya

(V) DAN UNTUK MAMA
sejatinya cinta memberi
tanpa pernah meminta
mama, itu untaian kata indah
yang pernah kaurangkai untukku

malam ini ingin kurebahkan rasa
dalam dekap hangatmu
kan kuadukan segala resah gelisah
di antara rentang ruang dan waktu

inginku lembut belaimu
menghapus bening air mataku
mama, walau kita terpisah raga
kau selalu hidup dalam pijar hatiku

kini hanya secawan doa
yang mampu kukirimkan
berteman rindu membuncah
kan kujaga setiaku untuknya
agar kau bahagia di alam sana

Cirebon, 01 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar