Tidak mudah menemukan seseorang yang mau menjadi buku diary. Yang rela menyediakan waktu, mata, dan telinganya untuk membaca dan mendengar segala yang ingin diceritakan. Yang bisa membuat nyaman untuk berbagi apa saja. Mungkin cuma kamu di dunia ini, Mas.
Sesabar apa pun kau dulu, nyatanya pada akhirnya kau pergi juga sebab segala kebaikanmu itu ada maksudnya dan saat maksudmu itu tak dapat terpenuhi, kau mulai lelah mengerti. Tak apa, aku tetap menganggapmu orang yang pernah baik padaku.
Jujur saja, aku kehilanganmu, tapi aku sudah memutuskan. Maaf, bila kau membuang waktumu selama 5 tahun sedang untuk bertemu saja aku tidak mau. Aku selalu mengingatmu sebagai kakak yang begitu baik, Mas.
Minggu, 18 Januari 2015
Kamis, 15 Januari 2015
AKU DAN STATUSKU
Aku memang sengaja menghilang dari kalian, tapi itu kulakukan karena ada alasan yang tak bisa aku bagi. Selama aku pergi, aku masih tetap menulis, walau mungkin tak seperti waktu dulu. Aku hanya membuat coretan sederhana yang dengannya kulalui hari-hariku. Coretan keresahan hati yang aku kumpulkan di sini.
Kau sudah mengambil langkah yang benar dengan menjauhi aku. Sebab dengan
terus berada di dekatku pada akhirnya kau akan terluka.
Sepi selalu menyergapku di antara begitu banyak keramaian dan aku menikmati itu.
Kadang kala begitu takut memutuskan sesuatu, tapi setelah memutuskan, kita akan tahu apa yang akan terjadi.
Di sini hujan begitu deras, sederas air mata di wajahku
Saat merindukan seseorang yang kausayangi, apalagi orang itu tak ada di
sisimu maka hiruplah udara sebanyak-banyaknya lalu hembuskan. Memang tak
mengurangi rasa rindumu, tapi setidaknya kau telah mengisi ruang di
dadamu dengan kesejukan dan mengusir sesak yang terasa perih.
Saat kita sudah memutuskan tinggal di satu tempat walau kita tahu begitu
banyak duri. Tentu kehidupan selanjutnya tidak pernah mudah, tapi
mungkin kita menjadi orang yang lebih kuat dari orang lain. Sebab
memilih jalan yang tidak biasa.
Kesabaran adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi semuanya, Ning. Tak perlu kecewa atau marah. Terima dan jalani saja.
Menangislah, Ning. Bila itu yang menurutmu baik. Tak perlu kau menahannya. Sebab air mata dapat mengurangi luka.
Bagaimana aku tahu kondisimu, bila kau tak pernah memberitahu. Sedang jarak menjadi salah satu penghalangnya.
Rasanya lebih baik ditinggalkan daripada meninggalkan. Walau sakit tapi
sungguh akan lebih mudah melupakan. Terima kasih untuk orang-orang yang
pernah meninggalkan saya sebab dengan begitu saya bisa belajar banyak
hal.
Selalu ada akhir dari setiap perjalanan yang menyisakan kenangan.
Masing-masing kenangan tersimpan di hati dengan jejak yang tak sama.
Tapi di antara luka, tentu ada bahagia walau hanya sesaat saja.
Memang tak pernah ada yang sia-sia dari segala yang kita lakukan, tapi
kadang tidak selalu berakhir dengan bahagia. Kadang kala kita harus
belajar dari luka-luka.
Hari ini kalau dibolehkan, saya ingin tidur sangat panjang dan terbangun lagi di saat semuanya telah selesai.
Pagi selalu membawa semangat baru bagi kehidupan, jadi buatlah pagimu
menyenangkan walau sebenarnya begitu banyak halangan yang kauhadapi,
tapi tetaplah tersenyum, Ning.
Saat kau merindukan seseorang, maka pikiranmu akan dipenuhi olehnya
bahkan di setiap sudut yang kautemui senyumnya menggantung di sana.
Selalu ada konsekwensi dari setiap pilihan, Ning. Jadi, terima dan
hadapi saja. Tak perlu menangis. Semuanya akan baik-baik saja.
Percayalah!
Masih ada sesak yang tertinggal di sini. Masih, entah sampai kapan
Kadang kala kita perlu menghilang untuk menenangkan hati, setelahnya kita akan tahu jalan apa yang harus kita pilih.
Selasa, 16 Desember 2014
KESEPIAN YANG MEMPERTEMUKAN KITA
Kesepian yang mempertemukan kita.
Bisa jadi kalimat itu yang tepat, tapi mungkin juga tidak. Dalam perjalanan hidup saya menemukan begitu banyak orang-orang. Dari dunia nyata ataupun maya. Di dunia nyata saya memang membatasi pergaulan, bisa juga dibilang kaku. Begitulah yang mereka katakan manakala saya menolak diajak makan berdua antara laki-laki dan perempuan. Lalu di pertengahan tahun 2012 saya terjerembab pada satu tempat dimana saya menyerahkan begitu banyak waktu dan tenaga. Saya ikhlas melakukannya.
Hanya saja, ketika saya menemukan sekelompok anak muda. Yang dari mereka saya menemukan kebahagiaan. Saya mulai mengistimewakan, memberi mereka ruang yang berlebih di hati saya. Ah, bahkan secara emosi, saya terikat dengan mereka. Lalu, mereka benar-benar merajai hati saya.
Saat dua orang dari mereka memutuskan meninggalkan komunitas itu bahkan saya mencoba merayu-rayu untuk kembali. Mereka kembali. Lalu keluar lagi. Saya merayu lagi. Namun suatu ketika saat sebagian dari mereka sudah berada di posisi yang hampir sama dengan saya. Dari sana mulai ada yang berubah. Saya tercekat. Mereka tidak lagi menghormati saya. Mereka menghina.
Ya, Tuhan. Saya mulai menjauhi mereka pelan-pelan. Juga komunitas itu. Namun, saya masih sayang mereka dan komunitas itu sehingga suatu hari saya membeberkan tentang diri saya yang sesungguhnya. Apa yang terjadi. Mereka beramai-ramai membuat status menghina saya. Ah, rasanya cukup sudah. Saya tidah tahan.
Terserah apa anggapan orang lain. Saya manusia biasa. Saya ingin tenang. Mulailah saya menjauh hingga detik ini. Tak lagi mudah percaya. Tidak lagi. Sebab karena kesepian yang mempertemukan kami biarlah kesepian pula yang memisahkannya.
Bisa jadi kalimat itu yang tepat, tapi mungkin juga tidak. Dalam perjalanan hidup saya menemukan begitu banyak orang-orang. Dari dunia nyata ataupun maya. Di dunia nyata saya memang membatasi pergaulan, bisa juga dibilang kaku. Begitulah yang mereka katakan manakala saya menolak diajak makan berdua antara laki-laki dan perempuan. Lalu di pertengahan tahun 2012 saya terjerembab pada satu tempat dimana saya menyerahkan begitu banyak waktu dan tenaga. Saya ikhlas melakukannya.
Hanya saja, ketika saya menemukan sekelompok anak muda. Yang dari mereka saya menemukan kebahagiaan. Saya mulai mengistimewakan, memberi mereka ruang yang berlebih di hati saya. Ah, bahkan secara emosi, saya terikat dengan mereka. Lalu, mereka benar-benar merajai hati saya.
Saat dua orang dari mereka memutuskan meninggalkan komunitas itu bahkan saya mencoba merayu-rayu untuk kembali. Mereka kembali. Lalu keluar lagi. Saya merayu lagi. Namun suatu ketika saat sebagian dari mereka sudah berada di posisi yang hampir sama dengan saya. Dari sana mulai ada yang berubah. Saya tercekat. Mereka tidak lagi menghormati saya. Mereka menghina.
Ya, Tuhan. Saya mulai menjauhi mereka pelan-pelan. Juga komunitas itu. Namun, saya masih sayang mereka dan komunitas itu sehingga suatu hari saya membeberkan tentang diri saya yang sesungguhnya. Apa yang terjadi. Mereka beramai-ramai membuat status menghina saya. Ah, rasanya cukup sudah. Saya tidah tahan.
Terserah apa anggapan orang lain. Saya manusia biasa. Saya ingin tenang. Mulailah saya menjauh hingga detik ini. Tak lagi mudah percaya. Tidak lagi. Sebab karena kesepian yang mempertemukan kami biarlah kesepian pula yang memisahkannya.
Kamis, 11 Desember 2014
DOA DI PAGI INI
Pagi ini masih berkabut mungkin sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Namun, ada yang menambah muram ketika aku mengingat kalian. Ya, memang aku belum pernah bertemu, tapi bagaimanapun kalian pernah begitu nyata ada di hatiku.
Ya, apa hendak dikata bila kini kita bahkan tak saling menyapa. Aku tak menganggap aku yang salah juga tak menganggap kalian salah. Kesalahannya hanya karena kita tak saling memahami satu sama lain.
Andaipun coba diulang rasanya sudah tidak bisa sebab tak ada yang mau memulainya. Tidak kalian atau pun aku. Ya, sampai saat ini kalian telah menjadi bagian dari lembar-lembar kehidupanku. Pelajaran yang membuat aku takut mendekat, membiarkan semua ruang hatiku dikuasai. Sungguh! kalian membuatku trauma.
Jadi, sementara ini biarkanlah aku menghilang, mengumpulkan remah-remah hatiku yang hancur karena kalian. Semoga kalian bahagia. Itu saja.
Ya, apa hendak dikata bila kini kita bahkan tak saling menyapa. Aku tak menganggap aku yang salah juga tak menganggap kalian salah. Kesalahannya hanya karena kita tak saling memahami satu sama lain.
Andaipun coba diulang rasanya sudah tidak bisa sebab tak ada yang mau memulainya. Tidak kalian atau pun aku. Ya, sampai saat ini kalian telah menjadi bagian dari lembar-lembar kehidupanku. Pelajaran yang membuat aku takut mendekat, membiarkan semua ruang hatiku dikuasai. Sungguh! kalian membuatku trauma.
Jadi, sementara ini biarkanlah aku menghilang, mengumpulkan remah-remah hatiku yang hancur karena kalian. Semoga kalian bahagia. Itu saja.
Senin, 24 Februari 2014
KADO PUISI DARI SAHABAT MAYA
Ada air mata keharuan di ulang tahun saya yang ke-32. Di grup tempat saya menjadi koor dan admin, saya mendapat kejutan. Inilah puisi-puisi yang saya kumpulkan hadiah untuk saya:
Hengki Kumayandi Full
|Kak Menning Alamsyah, selamat ulang tahun! Sehat selalu, bahagia selalu dan sukses selalu. Aamiin____
Ibu adalah pelita
Laksana lampu-lampu jalanan yang menerangi pejalan menuju jalan pulang
Itulah Engkau
Sayup kudengar kisah perjalananmu
sepotong demi sepotong
Tawa
Canda
Dan tangis melebur menjadi satu
Namun tetaplah Engkau yang kuat
Mengasuh kami di sini
Melerai kegaduhan-kegaduhan yang terjadi
Tetaplah di sini
Selalu
Sampai nanti
Ibu ....____
Asri Fara Selamat Ulang Tahun Mbak Mening,
Dewi Samudra
aku tahu, bulir bening di pipimu tak pernah habis
aku tahu, lembut hatimu selalu teriris
semua karna aku, dia dan mereka, 'anak-anak bengal'mu yang meng-ego-kan manja
pun ... aku sangat tahu di senyum manismu, tertoreh luka: dalam, lara ...
namun kau tetap anggun laksana dewi di samudra
dan Dewi Samudra itu adalah Kau
Taipei 18214
Mbak Mening semoga kebaikan dan kebahagian selalu diberikan Tuhan padamu. Tetaplah tersenyum agar kami tak henti tertawa.
Mel Ara Ikut meramaikan ahhh ...--------Teruntuk Bunda
Diam bukan caramu hentikan luka
Melodrama hobimu singkapkan fakta
Itu kau lakukan untuk mengusir lara
Agar kita senantiasa tetap bersama
Tangan lembutmu selalu terbuka
Walau pelukan kadang tak hentikan duka
Tapi senyummu tenangkan prahara
Membuat kita selalu merapat bersama
Bunda ...
Jangan pernah renggangkan jarak kita
Tetaplah menjadi pelita
Dan hidupkan selalu kehangatan kobimo tercinta--------
#huaaa, akhirnya bisa juga bikin puisi *poco-poco
Masda Maccha Tumangger Melody tentangmu
Saat aku melihat cakrawala,
Begitulah kau hadir dalam hidupnya
Saat aku melihat karang yg membentang
Begitulah kuatmu menantang
Seperti mutiara yg berharga
Begitulah kau di mata mereka
Keindahanmu bagai bianglala
Di senja yang menentramkan lara
Ini bukan tentang alam
Ini melody tentangmu
Ini senandung malam
Penghantar mimpiku tentangmu
Lisma Laurel Ikut meramaikan juga ahhh ...
Kau adalah ibuku, ibu dunia mayaku
Kesabaranmu, ketabahanmu, adalah segurat kecil yang kupelajari darimu
Andai aku terlahir dengan imajinasi emas
akan kulukiskan kesabaran itu lewat indah kanvasku
Bila aku tercipta seperti si ningtingale
akan kubuatkan dirimu seribu lagu terima kasih
Namun, aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanya bisa ... merapalkan namamu dalam doa
"Tuhan, lingkupi hidupnya dengan pelangi."
Susanty Iry
Belum berapa lama aku mengenalmu mba
Belum juga aku kenal apa yang ada dalam keseharianmu
Belum pernah aku dapati yang tercela dari lisanmu
Kelak jika gelombang datang dan engkau dapati membentur hatimu dan membentuk luka,
tetaplah bersabarlah membimbing kami
Sri Poernawati Setiap kubuka pintu itu
Selalu senyum hangatmu menyapaku
Menning…entah apa makna namamu
Berkesan untuk sekian nama yang pernah ku tahu
Kadang kau buat ku tersanjung, dengan panggilanmu dipemberitahuan
Ayo lekas gabung kelas!!!
Tapi terkadang aku sedang sibuk dengan aktifitasku
Happy birthday kawan, semoga harimu terberkati
Terimakasih Guru Menning, terimaksih KOBIMO
Hariku terasa HIDUP kembali
Zahra
aQ..datang lagi..tak lupa ku bawa bingkisan berwarna pink..didalamnya terdapat foto kita..cerita kita..tentang kita..dan sekeping kenangan yang masih berbentuk utuh..semoga tak luntur terhapus lupa dan waktu..Kuselipkan namamu Menning Alamsyah di tiap Do'a ku..karna hanya itu yang sampai pada mu# maaf ya klo jelek puisinya..hee..namanya juga usaha
Ayip Ahsanudin Alif Bodoh Jika Kau Tak Mengenali Dia.
Bodoh!Kenapa kamu diam?Kau bisu ya?
Bahkan ... kau hanya bisa memalingkan muka.
Cepat tataplah, dia!
Lihat bajunya yang anggun, berkerudung putih, dengan warnanya cerah.
Kau tahu siapa, dia?
Hahahahaha, kau bodoh kalau tak kenal dia.
Dia adalah seseorang yang tulus memberikan cinta.
Seseorang yang tulus memberikan ilmu.
Seseorang yang tulis menyayangi kita.
Seseorang yang tulus memberikan warna, ditiap pelajaran kelas di Kobimo.
Masih kah, kau katakan tak kenal dia?
Oh ... Tuhan.
Kenapa dia, tak butuh penghargaan.
Dia, hanya butuh persahabatan dan hadir di kelas agar senantiasa berseri.
Sungguh mulya, hatinya.
Melukis cinta dengan perasaannya.
Bahkan, memberikan ornamen bingkainya, dengan hati yang sedang rapuh.
Dan aku tak percaya, secepat itu bangkit demi Kobimo.
Puisipun sudah kehabisan makna.
Bahkan cerpen dan novelpun tak sanggup, mengubah ceritanya.
Hanya satu, yang ingin kukatakan padanya ...
selamat ulang tahun mbak Menning.
Sekali lagi ... bodoh! Kalau kau tak mengenalinya.
Faradina Shanti Doa | Hembus nafas memberi jeda untuk bermunajat | Untuk Bunda, yang hari ini mendapat beribu ucapan | Selamat ulang tahun, panjang umur, sehat selalu | Bila waktu bisa memberi satu keajaiban | Untuk menatap senyum, berpeluk dan berceloteh| Aku ingin kebersamaan selalu jadi pendar untuk kita dan para sahabat | Tulus waktu dan ilmu selalu jadi tempatmu berbagi | Selalu disini dan sampai nanti | Gubug, 18 Febuari 2014
Aris Rahman Yusuf
Perempuan Hujan
By: A Rahman Yusuf
Kau adalah hujan...
Pemberi sejuk pada jiwa-jiwa gersang
Kau adalah tetesan...
Air jernih penghapus dahaga
Mengenalmu...
Kau ajarkan arti berkorban
Meski ada riak kesakitan yang kau tahan
Mengenalmu...
Kau ajarkan aku temukan warna-warna keindahan
Untukmu perempuan hujan
Semoga airmu tetap membasahi
Semoga jernihmu tetap abadi
Selamat hari jadi
Mojokerto, 18-02-2014
Tri Ratna Rachmawati untuk Mbak Menning Alamsyah
DOA DAN RINDU UNTUKMU
hasrat hati hendak berlari
mengejar jejak jauh jarakmu
rasa raga hendak bertarung
melawan perkasa sang waktu
karena aku
ingin kembali menemuimu
agar dapat tanganmu kugenggam erat
seraya kuucapkan sebaris kalimat :
"Selalu ada doa dan rindu, untukmu... "
* * * Bandung, 18 Februari 2014
Selamat berhari jadi, Mbak Menning Tercapai segala cita-cita
Ris Wandi Ikut ngeramein ah ....
Bukan Puisi
Ah, aku tak pandai bermain diksi
Menata kata menjadi sebuah puisi
Sebagai ungkapan persembahan hati
Untukmu yang tengah menukas hari
Jelas ini bukan puisi yang bening
Apalagi yang membuat merinding
Sekadar doa untukmu, Mbak Menning
Yang terpatri dalam hati nan hening
Kau t’lah lalui hari penuh warna
Dengan tegar hati kau hadapi dunia
Menebar kebaikan dengan senyum ceria
Meski terkadang sembunyikan air mata
Namun kuyakin, semua tak kan sia-sia
Ini bukan puisi
Hanya sekadar ucapan tak berarti
Ciputat, 18 Februari 2014
Kiki Oktaviani Ikutan pastisipasi ah, walau telat
_Bunda Selamat Hari Lahir ya_
Kado Cinta Sederhana
Terima Kasih untuk cintamu, Bunda
Selalu ada saat lelah melanda
Mengajarkan ketekunan ketika aku lupa
Bunda
Terima kasih untuk ketulusan itu
Menemani disela waktu yang padat
Menyapa kami satu persatu disini :
kelas tanpa jarak
Kali ini tanggal delapanbelas bulan kedua
Telah kutitipkan doa kepada Tuhan
Sebuah kado cinta sederhana
Untuk bahagia jiwa juga raga
Atas namamu Menning Alamsyah
Arief Sang Orrion Bukan karena 'sesuatu' ... tapi ikutan, ah.
Saban hari kaurangkum kata-kata dalam beranda,
dan entah harus kusebut apa
wahai Bida yang terjebak segala rasa;
Sayembara ini, Hengki Kumayandi 'kan mengakhiri sampai tengah malam ini
dan entah harus kubuatkan puisi apa
wahai Bida yang menangkup segala rasa;
Adakah kau tersenyum saat mendapati guratan yang menggambarkan senja?
Ah, sudahlah.
Tak ada satu pun penawar kemustajaban
bakal membawamu kembali lagi ke masa yang tak pernah mengenal luka
Di sini, aku 'kan selalu mendoakan
saat kau masih menuliskan jejak-jejak kehidupan
pada lembaran yang mendekati kematian,
kau selalu dilindungi oleh Tuhan dari para
: Dasin
Selamat Ulang Tahun, Menning Alamsyah.
Palembang, 18 Februari 2014
Arikmah Kamal
Wanita...
Perasaanmu sehalus salju
Cintamu seluas samudra
Perjuanganmu lebih gigih dari Cut Nyak Dien
Memberikan yang terbaik untuk orang yang kau cintai
Wanita itu kau
Tanpa celah di mataku
Ketegaranmu bak batu karang
Yang tak pernah mengeluh
Meski terhantam ombak,
terik panas dan guyuran hujan
Kau mampu berdiri tegak
Jika Allah menunjukkan daftar nama penghuni surga
Mungkin namamu tercatat dideretan tinda barokallah
Wanita yang terindah yang pernah ada
Bunda impian dari setiap anak
Pasangan halal dunia akhirat bagi sang suami
Kau adalah yang terbaik yang diberikan Allah di kobimo.
# Mbak Menning Alamsyah, ini kadoku untukmu, tetap semangat menyosong masa depan yang lebih cerah
Yhati Melody
Aku masih sama
Yang dulu menancapkan sosokmu dalam jiwa
Melukis parasmu di hati
Tak inginku melihatmu perih
Aku bukan mereka yang mengumbar sayang.
Cukup rasa itu ku tambatkan untukmu di hati
Aku hanya kehilangan kata tuk mengusir pedihmu
Andai saja tangan ini mampu menyentuhmu,
Tak akan aku biarkan tetesan kesedihan itu melunturkan senyummu
Jika saja aku memiliki satu permohonan
Ku akan meminta untuk slalu memelukmu saat kau kedinginan
Mendekapmu penuh hangat
Jangan menangiis lagii..
Jangan sedih lagi
Kau tahu,
Goresan-goresan lukamu slalu buatku merenung?
Bahkan sukmaku melebur bersama dukamu.
Teh,
Aku tidak seperti mereka yang mampu merangkai kata indah
Hanya kata hati yang bisa ku persembahkan untukmu
Aku juga tidak akan bisa bersaing dengan mereka untuk mengikuti sayembara itu.
( teteh tau kan Amel nggak bisa nulis puisi. )
Masih ingatkah tentang asaku dulu?
Aku selalu berdoa agar Dia mengabulkannya.
Menunggu tanganmu menuntunku pada hidup yang baru.
Selamat ulang tahun, Teh
telat ya?
Amel nggak pa2 jadi orang yang terakhir.
Orang pertama dan terakhir itu kan selalu terkenang.
Mmmmmmuuuuaaaach
Aku masih sama
Yang dulu menancapkan sosokmu dalam jiwa
Melukis parasmu di hati
Tak inginku melihatmu perih
Aku bukan mereka yang mengumbar sayang.
Cukup rasa itu ku tambatkan untukmu di hati
Aku hanya kehilangan kata tuk mengusir pedihmu
Andai saja tangan ini mampu menyentuhmu,
Tak akan aku biarkan tetesan kesedihan itu melunturkan senyummu
Jika saja aku memiliki satu permohonan
Ku akan meminta untuk slalu memelukmu saat kau kedinginan
Mendekapmu penuh hangat
Jangan menangiis lagii..
Jangan sedih lagi
Kau tahu,
Goresan-goresan lukamu slalu buatku merenung?
Bahkan sukmaku melebur bersama dukamu.
Teh,
Aku tidak seperti mereka yang mampu merangkai kata indah
Hanya kata hati yang bisa ku persembahkan untukmu
Aku juga tidak akan bisa bersaing dengan mereka untuk mengikuti sayembara itu.
( teteh tau kan Amel nggak bisa nulis puisi. )
Masih ingatkah tentang asaku dulu?
Aku selalu berdoa agar Dia mengabulkannya.
Menunggu tanganmu menuntunku pada hidup yang baru.
Selamat ulang tahun, Teh
telat ya?
Amel nggak pa2 jadi orang yang terakhir.
Orang pertama dan terakhir itu kan selalu terkenang.
Mmmmmmuuuuaaaach
Rahman El Hakim jenuh aku mendengar kicau kabar dari angin tentang ikhtibar-ikhtibar. pun juga isyarat yang dibawa burung-burung prenjak. ada kupu-kupu beterbangan di kelopak-kelopak anggrek. sayapnya bergoyang seirama bayu.
ada rindu dalam jarak yang terbentang. keheningan yang mengeram dalam roda waktu. dan aku dengan berani menamakannya syahdu
angin masih tetap semilir mencumbu tangkai-tangkai anggrek. kupu-kupu sudah hinggap di dekat jendela. tinggal aku menikmati kidung masa lalu. sajak batu-batu
aku
kamu
merangkum bisu
"sepertinya begini lebih baik Bibi Menning Alamsyah...
Mohon maaf Bibi... belum sempat mendoakan dengan tepat
Happy Birthday Aunti Menning...
Selamat mengkaji, meresapi, menjalani, dan menikmati sisa umur yang telah dipercayakan Tuhan kepada Bibi
SUKSES SELAMAT SEJAHTERA
amiin
Amiin
AMIIN
ada rindu dalam jarak yang terbentang. keheningan yang mengeram dalam roda waktu. dan aku dengan berani menamakannya syahdu
angin masih tetap semilir mencumbu tangkai-tangkai anggrek. kupu-kupu sudah hinggap di dekat jendela. tinggal aku menikmati kidung masa lalu. sajak batu-batu
aku
kamu
merangkum bisu
"sepertinya begini lebih baik Bibi Menning Alamsyah...
Mohon maaf Bibi... belum sempat mendoakan dengan tepat
Happy Birthday Aunti Menning...
Selamat mengkaji, meresapi, menjalani, dan menikmati sisa umur yang telah dipercayakan Tuhan kepada Bibi
SUKSES SELAMAT SEJAHTERA
amiin
Amiin
AMIIN
Rabu, 19 Juni 2013
PUISIKU YANG DIMUAT HU KABAR CIREBON, HARI SABTU TANGGAL 08 JUNI 2013
HANYA PADAMU
di subuh sendu
kulangkahkan kaki
terseok susuri jalan-Mu
ditemani tetesan peluh
dan kedua sungai kecil
yang menderas luruh
suara rintihan biru hatiku
mengoyak lembar kelam keheningan-Mu
‘kan kuadukan semua gejolak pilu
hanya pada-Mu
ya, hanya pada-Mu
Kau satu
satu-satunya yang mengerti
satu-satunya yang masih menemani
satu-satunya yang kupercayai
satu-satunya yang setia mendengarku berbagi
hanya pada-Mu
ya, hanya pada-Mu
Cirebon, 08 Agustus 2012
PADA DIA
satu per satu menjauh
tinggalkan jejak membiru
berupa luka nganga di bongkahan dadaku
dan aku masih membisu
di pekat malam
kutitipkan berjuta pesan
pada desau angin nan girang
pada daun-daun bergoyang
pada Dia yang menghembuskan angin
pada Dia yang membelai daun-daun
pada Dia yang selalu ada
menemaniku dalam suka dan duka
jangan berpaling dariku walau sekejap saja
Cirebon, 06 September 2012
di subuh sendu
kulangkahkan kaki
terseok susuri jalan-Mu
ditemani tetesan peluh
dan kedua sungai kecil
yang menderas luruh
suara rintihan biru hatiku
mengoyak lembar kelam keheningan-Mu
‘kan kuadukan semua gejolak pilu
hanya pada-Mu
ya, hanya pada-Mu
Kau satu
satu-satunya yang mengerti
satu-satunya yang masih menemani
satu-satunya yang kupercayai
satu-satunya yang setia mendengarku berbagi
hanya pada-Mu
ya, hanya pada-Mu
Cirebon, 08 Agustus 2012
PADA DIA
satu per satu menjauh
tinggalkan jejak membiru
berupa luka nganga di bongkahan dadaku
dan aku masih membisu
di pekat malam
kutitipkan berjuta pesan
pada desau angin nan girang
pada daun-daun bergoyang
pada Dia yang menghembuskan angin
pada Dia yang membelai daun-daun
pada Dia yang selalu ada
menemaniku dalam suka dan duka
jangan berpaling dariku walau sekejap saja
Cirebon, 06 September 2012
Selasa, 11 Juni 2013
PUISI DI ULTAHNYA MBAK RATNA
HARI JADI
oleh: Menning Alamsyah
dalam remang dunia maya aku mengenalmu
lewat jempol indah yang menyapa
lalu menjelma rasa
berbunga sapa dan canda
30 puisi menjadi saksi
kita tautkan imajinasi
sebagai sahabat terkasih
dan kenang itu tersimpan rapi
hingga kini
di hari jadimu
mampuku kirimkan permohonan tuk Ilahi robbi
semoga bahagia kan selalu kauraih
ukir senyum indah ‘tuk permata hati
seiring hembus napas yang Dia beri
Sahabat, selamat mengulang hari lahir
ingatlah! walau jarak jauh terbentang
namun kau nyata di sudut hati
Cirebon, 11 Juni 2013
Hari ini, Mbak Ratna membalas puisi saya itu seperti ini:
Terima Kasih, Sahabat
senyum manis nan merekah
sapa salam hangat indah
segala perhatian meruah
saling berbagi
saling mengerti
temukan inspirasi
rangkaian doa dipanjatkan
sebaris harapan disematkan
darimu
untukku
terima kasih, sahabat
hadirmu memberiku semangat
***
Bandung, 11 Juni 2013
Terima kasih, Mbak Menning...
oleh: Menning Alamsyah
dalam remang dunia maya aku mengenalmu
lewat jempol indah yang menyapa
lalu menjelma rasa
berbunga sapa dan canda
30 puisi menjadi saksi
kita tautkan imajinasi
sebagai sahabat terkasih
dan kenang itu tersimpan rapi
hingga kini
di hari jadimu
mampuku kirimkan permohonan tuk Ilahi robbi
semoga bahagia kan selalu kauraih
ukir senyum indah ‘tuk permata hati
seiring hembus napas yang Dia beri
Sahabat, selamat mengulang hari lahir
ingatlah! walau jarak jauh terbentang
namun kau nyata di sudut hati
Cirebon, 11 Juni 2013
Hari ini, Mbak Ratna membalas puisi saya itu seperti ini:
Terima Kasih, Sahabat
senyum manis nan merekah
sapa salam hangat indah
segala perhatian meruah
saling berbagi
saling mengerti
temukan inspirasi
rangkaian doa dipanjatkan
sebaris harapan disematkan
darimu
untukku
terima kasih, sahabat
hadirmu memberiku semangat
***
Bandung, 11 Juni 2013
Terima kasih, Mbak Menning...
Langganan:
Postingan (Atom)