Kamis, 15 Januari 2015

AKU DAN STATUSKU

Aku memang sengaja menghilang dari kalian, tapi itu kulakukan karena ada alasan yang tak bisa aku bagi. Selama aku pergi, aku masih tetap menulis, walau mungkin tak seperti waktu dulu. Aku hanya membuat coretan sederhana yang dengannya kulalui hari-hariku. Coretan keresahan hati yang aku kumpulkan di sini.

Kau sudah mengambil langkah yang benar dengan menjauhi aku. Sebab dengan terus berada di dekatku pada akhirnya kau akan terluka.

Sepi selalu menyergapku di antara begitu banyak keramaian dan aku menikmati itu.

 Kadang kala begitu takut memutuskan sesuatu, tapi setelah memutuskan, kita akan tahu apa yang akan terjadi.

 Di sini hujan begitu deras, sederas air mata di wajahku

 Saat merindukan seseorang yang kausayangi, apalagi orang itu tak ada di sisimu maka hiruplah udara sebanyak-banyaknya lalu hembuskan. Memang tak mengurangi rasa rindumu, tapi setidaknya kau telah mengisi ruang di dadamu dengan kesejukan dan mengusir sesak yang terasa perih.

 Saat kita sudah memutuskan tinggal di satu tempat walau kita tahu begitu banyak duri. Tentu kehidupan selanjutnya tidak pernah mudah, tapi mungkin kita menjadi orang yang lebih kuat dari orang lain. Sebab memilih jalan yang tidak biasa.

 Kesabaran adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi semuanya, Ning. Tak perlu kecewa atau marah. Terima dan jalani saja.

 Menangislah, Ning. Bila itu yang menurutmu baik. Tak perlu kau menahannya. Sebab air mata dapat mengurangi luka.

 Bagaimana aku tahu kondisimu, bila kau tak pernah memberitahu. Sedang jarak menjadi salah satu penghalangnya.

 Rasanya lebih baik ditinggalkan daripada meninggalkan. Walau sakit tapi sungguh akan lebih mudah melupakan. Terima kasih untuk orang-orang yang pernah meninggalkan saya sebab dengan begitu saya bisa belajar banyak hal.

 Selalu ada akhir dari setiap perjalanan yang menyisakan kenangan. Masing-masing kenangan tersimpan di hati dengan jejak yang tak sama. Tapi di antara luka, tentu ada bahagia walau hanya sesaat saja.

 Memang tak pernah ada yang sia-sia dari segala yang kita lakukan, tapi kadang tidak selalu berakhir dengan bahagia. Kadang kala kita harus belajar dari luka-luka.

Hari ini kalau dibolehkan, saya ingin tidur sangat panjang dan terbangun lagi di saat semuanya telah selesai.

Pagi selalu membawa semangat baru bagi kehidupan, jadi buatlah pagimu menyenangkan walau sebenarnya begitu banyak halangan yang kauhadapi, tapi tetaplah tersenyum, Ning.

 Saat kau merindukan seseorang, maka pikiranmu akan dipenuhi olehnya bahkan di setiap sudut yang kautemui senyumnya menggantung di sana.

 Selalu ada konsekwensi dari setiap pilihan, Ning. Jadi, terima dan hadapi saja. Tak perlu menangis. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah!
 
 Masih ada sesak yang tertinggal di sini. Masih, entah sampai kapan

 Kadang kala kita perlu menghilang untuk menenangkan hati, setelahnya kita akan tahu jalan apa yang harus kita pilih.




2 komentar: