di taman tersaji bunga warna warni
wangi harum, tak berbau
bahkan ada yang tercium bau bangkai
hilir mudik kumbang datang
sekedar menghisap madu
tinggalkan bunga terkulai layu
sementara kau kumbang sejati
bantu penyerbukan putik sari
tumbuh tunas-tunas mewangi
berseri menatap matahari
ah, kumbang sejati
kemesraan itu hilang kini
kau telah pergi
kau telah pergi
karena manusia angkuh hati
memetik tunas melati
berupa kuncup baru semi
tiada berarti dan akhirnya mati
kumbang sejati pergi dan tunas melati mati
bukan hanya satu kali
terulang lagi dan terulang lagi
menggores luka semakin nyeri
hai manusia angkuh hati
hentikan!
sebelum taman pucat pasi
sebelum taman pucat pasi
tatap bunga-bunga tak bersemi
lalui hari mencumbu sepi
Cirebon, 07 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar