Rabu, 17 Oktober 2012

MOTIVASI MENULIS

MOTIVASI MENULIS (1)

Saat saya ditanya seorang teman, apa motivasimu menulis?. Jawab saya sederhana. Dengan menulis, saya merasa bebas mengekspresikan perasaan saya. Menulis adalah kepuasan batin, dan merasa lebih bahagia, saat apa yang saya rasa, saya lihat, saya amati dapat saya tuliskan dan dibaca oleh orang lain, dengan harapan ada hikmah yang bermanfaat.

Seiring berjalannya waktu, saya yang lebih gemar menulis cerpen, menyadari bahwa bila saya menulis sesuai dengan kejadian sesungguhnya, jelas mengundang begitu banyak reaksi. Kadang kita menulis berdasarkan inspirasi orang yang kita lihat, tidak sepenuhnya tentang dia. Namun ciri-ciri fisik dapat membuat orang lain berfikiran bahwa Saya sedang mengumbar cerita tentang teman saya.

Dari hal inilah saya mulai belajar. Tulisan yang terinspirasi dari orang lain. Sebaiknya tidak sama persis dengan kejadian sesungguhnya. Namun lebih baik tambahkan cerita-cerita fiktif dalam tulisan itu. Dulu, saya sangat sulit melakukannya, tapi dengan seringnya saya menulis Cerpen, kini Alhamdulillah dengan sendirinya saya mampu melakukannya.


MOTIVASI MENULIS (2)

Seperti yang sudah saya tulis di MOTIVASI MENULIS sebelumnya. Menulis bagi saya adalah kepuasan batin. Nah, karena itu, saat saya membaca komentar pedas dari seseorang yang lebih berpengalaman dari saya. Biasanya saya merenung sejenak. Setelah itu saya tetap menulis dan mencoba memperbaiki tulisan saya. Dulu saat pertama menulis cerpen tulisan saya sangat buruk. Terlalu banyak titik-titik dan belum mengerti tentang penggunaan tanda baca. Bukan berarti sampai sekarang saya sudah paham. Belum!

Sampai sekarang, saya masih belajar dengan cara bertanya kepada teman yang sering memberi respon pada saat tulisan diposting. Juga bergabunglah dengan grup-grup yang membahas tentang tata tulis yang benar, selain itu yang harus dilakukan adalah terus menulisnya dan memposting agar karya kita dibaca orang lain. Di samping itu saya juga sering mencari kata-kata yang asing menurut saya di Kamus Besar Bahasa Indonesia On Line.


Dalam menulis diperlukan keberanian. Keberanian untuk dikritik orang. Keberanian untuk dijauhi orang lain, bahkan keberanian untuk membangkitkan semangat dari dalam diri kita yang down karena orang lain.

Beruntunglah bila kita bisa bangkit dari kritik itu dan belajar memperbaiki karya kita, karena hanya kita sendiri yang mampu melalukannya. Bila kita menyerah berarti kita kalah melawan diri kita sendiri. Sedikit hal yang saya bagi dari pengalaman pribadi. Semoga bermanfaat. Salam menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar