yang
menoreh di hitamnya hatimu
melukiskan
berjuta warna, membuatmu tak suka
mebuatmu
meradang marah, menyeringai
mencengkeramku
dengan cakar-cakar tajammu
meninggalkan
luka perih
aku
hanyalah setitik warna putih
di
goresanmu yang warna-warni
mengganggu
pandangan. merusak imaji
menghalangi
kebebasanmu
lalu
kauhapus aku
aku
hanyalah ujung pena tak bermakna bagimu
yang
tak pernah kau tatap apalagi kau baca
aku
tak goyah
terus
kuuntai kata dan tingkah tuk melawanmu
terus
kutuliskan kisah kesejatian di antara kisah kebohonganmu
walau
hanya sendiri, sedang kau berteman jejeran bintang-bintang
kau
tetap saja menjauh, terbang kepakkan sayapmu
tinggalkan
bulu-bulu mengganggu pernapasanku
namun
aku tetap di sini
berharap
kau kembali menemukan jalan
jalan
keabadian menuju cahaya-Nya
Cirebon, 30
Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar