gigil malam ini menyeruak
bawa beribu imaji terserak
dalam angan berderak
tak ingin beranjak
walau dada sesak
aku tak terusik
tetap kuracik
bumbu rahasia
untuk menu makan malam kita
di dapur olah rasa
kusajikan potongan jantung, hati
dan telingaku
berlumur perasan airmata
bertabur serbuk nestapa
kumasak dengan minyak kelapa
di wajan berbunga setia
menyebarkan harum
ke ruang-ruang hatimu
di meja makan
menyusup sedikit tanyaku
adakah kau peka
jantung, hati dan telinga siapa
yang kau santap begitu lahap?
tanyaku tak terjawab
hingga waktu menguap
dan aku masih menginap
di rumahmu yang lembab
dengan mata sembab
Cirebon, 08 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar