Kamis, 10 September 2015

UNTUKMU YANG TERSAYANG

Senja baru saja menghilang dan malam telah datang memenjarakan matahari. Namun, tahukah kamu, Sayang? Rasa rindu di hati ini tidak pernah terganti, tumbuh dan semakin tumbuh.

Malam ini rebahlah di sampingku, Sayang. Aku mengecup keningmu, mendekapmu erat dengan napas lembut. Kau membelai rambutku sampai terlelap. Setelahnya aku tak ingat apa-apa. Sampai kurasakan kecupan hangat di bibirku. Oh, itu bibirmu dan hangat napasmu. Aku bahagia sebahagia mentari menyambut pagi.


Lelaplah, Sayang. Tidurlah dalam rengkuhku. Sembari kulantunkan doa-doa keselamatanmu. Setelahnya aku mengecupmu penuh sayang.


Cirebon, 10 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar