Sayang, aku mendekapmu malam ini
mengurai kehangatan
dengan putih dan hitam cintamu
jangan pernah tinggalkan aku lagi
sendiri dengan gigil rindu yang menguliti
Sayang, aku ingin semakin erat memelukmu
karena bersamamu aliran darahku terasa mendidih
agar kunikmati gejolak yang menghentak dada
dengan membelaimu kata demi kata
Ah, resah gelisahku telah tercurah
hingga hadirkan letupan nikmat tiada tara
sayang, kau memang kekasih
yang paling puisi
Cirebon, 18 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar